SUDUT MTGPusat Pengetahuan
Penerapan Green Science di Industri Kosmetik dan Produk Herbal
Sebagai
penerapan konsep Green Science, Martha Tilaar Innovation Center
(MTIC) telah mengembangkan sebuah pohon konsep untuk diaplikasikan di PT Martina Berto, Tbk. Konsep ini dibagi dalam 4 tahap yang mencakup langkah-langkah
pengembangan produk dari awal hingga akhir, yaitu sumber daya hijau, pengembangan
hijau, proses hijau dan produk hijau, (Gambar 1).
PROSES HIJAU
Tahap ketiga
dari konsep Green Science adalah proses hijau yang mengedepankan proses produksi yang aman,
efisien, polusi terkendali, hemat energi dan sumber daya, serta meminimalkan limbah produksi. Proses hijau
meliputi proses operasional yang aman, proses produksi yang efisien dan
pengurangan limbah, penghematan energi, serta pengendalian lingkungan.
Proses Operasional yang Aman (Safe
Operation)
Suatu proses
operasional dikatakan aman apabila setiap proses yang dilakukan tidak membahayakan setiap pekerja
dan memberikan perlindungan
keselamatan dalam pelaksanaan pekerjaan. Untuk menerapkan prinsip ini, PT Martina
Berto, Tbk telah mematuhi semua ketentuan dalam ISO 14000, seperti membentuk
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), serta memperhatikan gizi serta makanan
pekerja sehingga pekerja selalu dalam kondisi baik. Selain itu, setiap bahan
baku yang digunakan selalu diidentifikasi agar aman dalam penanganan dan
penggunaannya. Hal ini dilakukan dengan membagi bahan baku menjadi dua
kategori, yaitu Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan non B3, sehingga
penangannya akan disesuaikan dengan sifat fisik dan kimia bahan.
Proses Produksi yang Efisien dan Pengurangan Limbah (Efficient Production and Waste Reduction )
Untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan, PT Martina Berto, Tbk berusaha menghilangkan semua proses yang
tidak memberikan nilai tambah dengan melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
Penelitian, evaluasi dan validasi terhadap setiap alur dan proses produksi juga
selalu dilakukan secara berkala agar senantiasa memberikan hasil yang diharapkan.
Selain itu,
perusahaan juga menerapkan falsafah 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin)
yang dapat mengurangi pemborosan dan mewujudkan tempat kerja yang nyaman untuk
setiap pekerja sehingga mereka mampu mengelola pekerjaan mereka serta
meningkatkan safe operation.
Penghematan Energi (Energy
Saving)
Pengelolaan
energi atau sumber daya alam sangat diperlukan dalam perusahaan agar energi yang
digunakan tepat fungsi atau manfaat sehingga energi yang digunakan bisa
dihemat. Beberapa langkah yang dilakukan di PT Martina Berto, Tbk adalah pemanfaatan hasil keluaran IRAL (Instalasi Pengelolaan
Air Limbah) untuk keperlun umum seperti meyiram taman dan mencuci mobil, serta
pembuatan sumur resapan sesuai ketentuan yang berlaku
Pengendalian Lingkungan (Environmental Control)
Pengendalian
lingkungan meliputi pengelolaan limbah padat, limbah cair, limbah air larian,
limbah B3, penanggulangan bahaya kebakaran, pengelolaan bahaya kebakaran,
pengelolaan transporatasi, dan penghijauan/lanscaping. Selain itu, setiap
proses produksi dan aktivitas perusahaan juga melalui pengkajian dampak terhadap
lingkungan. Untuk menerapkan hal ini, dilakukan analisa mengenai sumber dampak dan upaya pengelolaan
terhadap penurunan kualitas udara, serta air permukaan, peningkatan kebisingan,
limpasan air hujan, gangguan lalu lintas, sanitasi lingkungan dan keamanan serta
ketertiban.
Referensi:
1Tilaar,
M., Wong, L.W., Ranti, A.S., Pioneers in
Green Science: Beberapa Model Penerapan Konsep Ramah Lingkungan di
Indonesia, Dian Rakyat, Jakarta, 2011.
2Tilaar, M., Wong, L.W., Ranti, A.S., The Green Science of Jamu: Pendekatan Pragmatik untuk Kecantikan dan Kesehatan, Dian Rakyat, Jakarta, 2010.
Dr. rer nat Anna S. Ranti, Apt.
F. Devi Junardy, M.App. Sc.
Martha Tilaar Innovation Center