BERITA & EVENT
Penerapan Green Science dalam Industri Kosmetika dan Herbal
Seperti dibahas dalam artikel pada link ini , dalam rangka mewujudkan penerapan sumber daya yang berkelanjutan dalam pengembangan, manufaktur dan
hasil akhir produk,
Martha Tilaar Innovation Center (MTIC) mengembangkan sebuah konsep green
science untuk PT Martina Berto Tbk. Konsep ini kemudian dibagi menjadi empat
tahap yang mencakup langkah-langkah pengembangan produk dari awal hingga akhir,
salah satunya adalah Sumber Daya Hijau (Green Resources).
Sumber daya hijau merupakan tahapan awal pengembangan
produk di PT Martina Berto Tbk. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan
kesinambungan pasokan yang ramah lingkungan. Sumber daya hijau terbagi menjadi
lima bagian, yaitu: Ilmu Pengetahuan Hijau (Green Knowledge) Ilmu pengetahuan hijau membahas segala aspek yang berkaitan dengan
usaha-usaha dalam proses kehidupan agar memberikan dampak yang sekecil mungkin
terhadap lingkungan. Di PT Martina Berto Tbk, pemanfaatan tanaman yang
digunakan bersumber dari ilmu pengetahuan hijau dalam masyarakat untuk
selanjutnya diteliti, mulai dari tahap budidaya, standarisasi panen dan
pascapanen, serta riset terhadap kandungan bahan akatif di dalamnya. Budidaya Hijau dan Pertanian Organik (Green
Cultivation and Organic Farming) Budidaya tanaman merupakan upaya pelestarian alam yang sering terlewatkan
saat memanfaatkan suatu bahan tanaman. Budidaya hijau atau budidaya ramah
lingkungan adalah sebuah sistem produksi pertanaman yang berazaskan daur ulang
unsur hara secara hayati. Sistem ini biasa disertai dengan pertanian organik,
yaitu pertanian yang bebas dari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat
mencemari lingkungan. Sebagai perusahaan lokal yang ingin berkontribusi pada pelestarian
lingkungan, Martha Tilaar Group tidak melewatkan bagian ini. Kampoeng Djamoe
Organik (KaDO) di Cikarang yang merupakan bagian dari perusahaan, menerapkan
pertanian organik. Kebun seluas 10 hektar ini memanfaatkan limbah dari produksi
sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik untuk menggantikan penggunaan pupuk
kimia sintetis. Selain itu, pengendalian pembudidayaan tanaman dengan rotasi
tanam juga dilakukan untuk memutuskan popukasi pertumbuhan hama spesifik. Standarisasi bahan baku tanaman dilakukan mulai dari proses panen hingga
pasca panen. Aktivitas ini bertujuan untuk memperoleh bahan baku yang memenuhi
standar mutu yang telah ditentukan. Pengelolaan pasca panen meliputi kegiatan
penyortiran, pencucian, pengolahan hasil, pengeringan, pengemasan, hingga
penyimpanan. Riset Hijau (Green Research) Dalam melakukan kegiatan risetnya, terutama yang berkaitan dengan
pengembangan bahan baku natural, PT Martina Berto Tbk sangat memperhatikan
keberlangsungan hidup tanaman. Misalnya dengan menghindari penggunaan tanaman
yang berada pada kategori rawan menurut Convention on International Trade of
Endangered Species (CITIES) dan menggunakan bagian yang tidak merusak kehidupan
tanaman seperti daun, buah, atau akar, sehingga tidak memutus kehidupan tanaman
tersebut. Kemasan Daur Ulang (Recycled Packaging) Materi kemasan kosmetik yang digunakan oleh PT Martina Barto Tbk selain
harus memenuhi persyaratan internasional, juga harus ramah lingkungan seperti
dapat didaur ulang atau digunakan kembali. Material yang umum digunakan terbuat
dari bahan Poly Ethylene Terephralate (PET), High
density Poly Ethylene (HDPE) dan Poly
Propylene (PP). Selain itu, terdapat pula kemasan berupa tas dari bahan
enceng gondok yang diproduksi oleh masyarakat lokal di Yogyakarta.